sumber: plusgoogle.com |
Perpisahan dimana-mana tidak ada yang indah,
mungkin memang sebagian orang merasa bahagia setelah berpisah tapi masa
peralihan itu tidak mudah dilalui. Karena hidup ini selalu butuh orang lain dan selalu merasa ketergantungan. Orang tidak akan
mudah melaluinya karena dari yang biasanya ada menjadi tidak ada, dari yang
biasanya bersama menjadi tidak bersama dan yang biasanya bertemu setiap
hari menjadi sulit bertemu.
Perpisahan selalu menghadirkan rindu bagi
penikmatnya. Sebenarnya tidak ada yang nikmat dari rindu, karena terasa begitu menyesakkan di dada.
Tapi jarak selalu mengajarkan banyak hal, bukan hanya
soal orang yang terasa begitu penting ketika jauh tapi juga soal waktu yang
sangat bermakna.
sumber: ummiindonesia.com |
Memang, pergi dari tempat yang sudah menjadi
haluan tiap waktu terasa berat. Karena telah terlalu banyak kenangan yang
terlewati dan terlalu banyak orang yang ditinggalkan. Setiap waktu terus saja
menabung rindu yang lekas dilerai pertemuan sehabis itu menabung kembali, tak
ada habisnya. Nyaman atau tidak nyaman dengan siklus hidup seperti itu, ya
memang begitulah kadang manusia harus keluar dari zona nyaman untuk mencari
jati dirinya.
Kalau sudah begini harus bagaimana? Ya
satu-satunya cara agar hidup ini tetap berjalan dengan sebaik mungkin ya
syukuri dan nikmati saja, berat sih walau sebenernya gak tau berapa kg dan gak
dibawa juga tapi beban hidup beratnya gak ketulungan hehe. Sudahlah, beban
hidupmu bukan hanya soal perpisahan dan rindu. Tapi itu juga bagian dari hidup.
sumber: duapah.com |
Aku tau perpisahan itu sangat menyakitkan apalagi saat sudah
menghadirkan rindu yang menggebu-gebu. Kalo kata salah satu buku Eka Kurniawan,
Seperti dendam, rindu harus dibayar tuntas.
Bagikan Artikel
Post a Comment